Legenda Batu Gantung Di Parapat Danau Toba

Bagaimana pun Danau Toba selalu menjadi inspirasi banyak orang. Danau Toba menyimpan banyak misteri dan keindahan yang disukai banyak orang. Itulah sebabnya Danau Toba itu milik dunia dan milik penghuni bumi siapa saja yang menginginkannya. Cerita ini hanya legenda, dan tak jelas ada atau tidak kisah ini di dunia nyata. Yang jelas, Batu Gantung telah menjadi salah satu destinasi wisata di Parapat bagi warga setempat yang sedang ikut program tour danau toba.

 

Fakta Batu Gantung

Batu gantung ini berlokasi di atas danau persis di batu jurang di sebelah timur Parapat dan tidak jauh dari lokasi Hotel Patra Comfort di kawasan Siuhan, 2 kilometer sebelum inti kota Parapat bagi wisatawan yang mengikuti program paket wisata danau toba dari Siantar. Batu Gantung tidak dapat didatangi dari dekat, dan hanya bisa dilihat dari bawah ketika kita berada di atas kapal. Artinya tidak ada akses darat menuju lokasi ini dan tidak ada daratan tempat berpijak saat menyaksikan keberadaan Batu Gantung.

 

Al-kisah, zaman dahulu kala tidak disebutkan tahun persisnya, hiduplah seorang gadis belia yang cantik bernama Seruni di kampung sekitar tempat adanya Batu Gantung saat ini. Kedua orang tuanya ingin menjodohkannya dengan seorang pria pilihan orang tuanya, sementara Seruni sendiri telah memiliki pilihan jiwanya yakni laki-laki lain yang telah memikat hatinya. Karena kegalauan hatinya atas desakan dan paksaan orang tuanya untuk menikah dengan laki-laki yang tidak disukainya itu, Seruni bermaksud ingin bunuh diri dengan melompat di jurang curam dan tinggi. Seruni pergi meninggalkan rumah bersama anjingnya yang bernama Toki. Mereka pergi ke sebuah jurang. Singkat cerita, Seruni turun untuk mencari titik start bunuh diri pada saat itu, lalu tanpa disangka dirinya tergelincir dan terperosok ke satu lubang yang menganga dan akhirnya, batu itu menjepit dirinya. Terdengar suara orang berkata “Parapat.. Parapat Batu” berulang-ulang.. yang artinya dalam bahasa Indonesia “Rapatkan.. Rapatkan wahai Batu”. Dan akhirnya Seruni tertelan oleh batu itu.

 

Tour Danau Toba

 

Setelah menyaksikan kejadian itu, Toki pergi pulang ke rumah dan memberi isyarat kepada kedua orang tua Seruni dengan cara menggonggong sambil mencakar-cakar tanah. Mereka selanjutnya pergi menuju tempat kejadian perkara dipandu oleh anjing. Ternyata sampai di sana, Seruni tidak lagi kelihatan kecuali segumpal batu yang mirip sekali dengan tubuh Seruni menggantung di batu jurang persis seperti orang gantung diri.

 

Eksistensi Batu Gantung Dewasa Ini

1.    Batu Gantung Dijadikan Optional Tour

Perihal batu tersebut, sampai hari ini masih tetap ada dan dapat dilihat oleh wisatawan yang ikut paket tour danau toba. Pada program tour ke pulau samosir, memang tidak semua group pasti menghampiri batu gantung ini, karena biasanya ini merupakan optional tour bila peserta meminta sedangkan program umum tidak mencakup destinasi ini.

 

2.    Batu Gantung Bukan Program Tour Danau Toba Reguler

Kunjungan ke batu gantung tidak masuk dalam program wisata samosir karena cerita ini hanya legenda dan sama sekali jauh dari ilmiah. Oleh karena itu sangat tidak sesuai bila dimasukkan ke dalam program tour danau toba atau tour ke pulau samosir reguler. Namun untuk permintaan khusus atau optional tour, penyelenggara atau tour guide tetap dapat melakukan penambahan program ke Batu Gantung.